• Tentang Kemarin

    Ketika acara ini selesai dan ditutup dengan salam oleh MC, ada perasaan lega yang luar biasa.
    Seperti ada bongkahan batu besar yang lepas dari pundak.

    Well, it's done! Selamat kepada seluruh panitia. Selamat karena bisa kembali tidur tenang, setidaknya untukku sendiri :p

    Baik, karena tulisan ini merupakan request dari saudara Rendra untuk kepentingan jurnalistik, jadi tidak boleh banyak curcolnya. Langsung to the point.

    Talkshow Penulis Nasional merupakan acara puncak rangkaian acara Training Bulan Menulis.
    Training Bulan Menulis sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Komunitas Penulis Pelajar Smart Syuhada. Training Bulan Menulis #1 diselenggarakan bulan Februari tahun lalu dan acara puncaknya tepat pada tanggal 27 Februari 2011, tepat setahun yang lalu. Artinya, tepat setahun sudah usia Komunitas Penulis Pelajar karena tepat setahun yang lalu itulah Komunitas belia ini di LAUNCHING kan dengan pertanda penyematan pin Komunitas Penulis Pelajar (KPP) kepada Tomy Kurniawan dari SMK 3 dan Galang Sandy dari SMP 13.

    Karena serba tepat, sebelumnya saya ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk KPP tercinta. Apa ya doanya? hmm.. Semoga makin KOMPAK dan KOMITMENnya terjaga saja deh :)
    yang lain bantu doain juga lo ya, awas kalau enggak! :D

    Training Bulan Menulis #2 yang diselenggarakan agak berbeda dengan tahun lalu, yaitu hanya dengan 2x training dan talkshow acara puncak. 2x training diisi oleh Trainer KUSEN JAN Inc. dengan materi seputar knowledge, attitude, skill dan behavior dalam menulis. Kemudian untuk acara puncak *Talkshow Penulis Nasional* diisi oleh Mba Hanum Salsabiela Rais dan Mas Rangga Almahendra. Dengan mengambil tema “Menebar Manfaat, Mewarnai Ummat” (tema yang setelah dievaluasi ternyata terlalu BERAT) tujuan utama dari rangkaian acara ini adalah agar penulis pelajar dapat menginspirasi ummat lewat tulisan-tulisannya yang bermanfaat. Seperti contohnya mba Hanum dan mas Rangga lewat bukunya 99 Cahaya di Langit Eropa.

    Tentang TPN

    Talkshow Penulis Nasional bersama mba Hanum dan mas Rangga yang terselenggara kemarin Ahad, 26 Februari 2012 di Sasana Krida Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Propinsi DIY dan diikuti oleh 80 peserta dari pelajar dan mahasiswa. Seluruh peserta tersihir ketika acara dibuka dengan penampilan nasyid dari Azzam Voice yang membawakan 3 lagu, salah satunya lagu Insya Allah yang dipopulerkan oleh Maher Zain.
    Dipandu oleh MC kawakan, acara Talkshow Penulis Nasional menjadi lebih cerah ceria seperti cerahnya dresscode warna merah yang dikenakan panitia.  Giri Nugraha sang MC, pelajar kelas XII IPS SMA N 10 Yogyakarta ini merupakan pemenang lomba broadcast yang diselenggarakan dalam rangkaian acara One day Out Smart Syuhadara “Smartivity” tahun 2010 lalu. Kemudian, untuk acara talkshow sendiri dipimpin oleh mas momod alias mas moderator andalan sepanjang sejarah Smart Syuhada, yaitu Mas Hastyo Nurmandriya. Dengan gayanya yang khas, dan jam terbangnya yang tinggi, list pertanyaan talkshow dapat dibuat mengalir sehingga tidak terlihat kaku namun point acara tetap di dapat.

    Sepintas tentang isi talkshow

    Sebenarnya saya justru tidak menikmati isi talkshow secara utuh karena sok sibuk kesana kemari gak jelas. Tapi dari beberapa yang sempat tak tangkap, ada baiknya tetap di share.

                Sewaktu salah satu perwakilan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga memberikan sambutan, ada sebuah pertanyaan titipan dari Pak Baskara Aji, ketua Dikpora. “Mengapa kok 99 Cahaya adanya di langit Eropa? 99 cahaya itu identik dengan asmaul husna dan identik dengan Indonesia yang mayoritas muslim.” Kurang lebih demikian pertanyaannya. Dan pertanyaan ini dibawa ke sesi talkshow oleh mas momod, dan mendapatkan jawaban dari mas Rangga. Kurang lebih jawabannya begini, karena umat muslim di Eropa itu sangat minoritas, dan pemikiran 99 persen penduduk Eropa yang bukan muslim bahkan tidak beragama itu lebih mendominasi, maka ditulislah buku tersebut dari kacamata yang minoritas itu. Bahwa Islam itu tidak buruk seperti yang dipikirkan oleh mayoritas penduduk Eropa. Jadi, dari yang minoritas ini, ingin bisa mengubah pemikiran 99 persen penduduk Eropa lain yang belum mengenal Islam serta seluruh keindahannya.

                Sesi terus dilanjutkan dengan beragam pertanyaan dari mas momod. Ketika ditanyakan niat awal mba hanum menulis, mba hanum menyatakan bahwa niatnya ikhlas Lillahi Ta’ala karena ingin menyebarkan nilai-nilai kebaikan kepada pembaca. Motivasinya benar-benar ingin meningkatkan keimanan pembaca terhadap Islam. Sehingga bahasanya dikemas dengan sebaik mungkin tanpa ada kesan menggurui kepada pembaca.
    Buku 99 Cahaya di Langit Eropa tidak hanya buku traveling biasa, namun ada pembahasan sejarah Islam dan tentunya ada cerita. Selanjutnya kata mba hanum, buku ini mengandung 3 unsur: Sejarah, Novel dan Traveling. Buku sejarah banyak ditemui. Novel beragam judul sudah banyak sekali. Buku traveling juga mudah didapatkan. Namun buku yang memadukan 3 unsur tersebut, bisa dikatakan baru satu ini.

                Buku yang ditulis dalam waktu 4 bulan ini memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa bagi mba Hanum dan mas Rangga. Pada beberapa bagian, mas Rangga mengakui bahwa mereka berdua sampai menangis-nangis menuliskannya. Menurut mereka, menulis yang baik adalah menulis yang berasal dari hati sehingga pembaca pun menangkapnya dengan hati . Ketika penulis menuliskannya dengan tidak excited, maka pembaca pun akan malas membacanya. Seperti hokum timbal balik menurutku.

                Sesi ini cukup menarik karena menggabungkan antara cerita isi buku dengan tips-tips menulis. Mba Hanum berpesan diantara ceritanya tentang bukunya ini, “Jangan pernah putus asa untuk menulis dan menganggap tulisan anda tidak ada yang membaca. Tulisan anda pasti ada yang membacanya! Meskipun bagi anda tidak berharga, tapi bagi orang lain itu bisa jadi luar biasa”. Kalau mas Rangga, lebih kepada tips menulisnya, “Menulis itu harus punya misi. Taruh point utama ide dan buat kerangkanya. Baru tuliskan isinya secara utuh. Ketika menulis jangan dijadikan proses yang terpaksa, tulis dengan hati karena penulis yang menulis dengan hati juga akan dibaca dengan hati.” Mas Rangga dengan gaya dosen, mendorong semangat peserta, berpesan “Sering-seringlah berlatih menulis. Semakin sering kita berlatih maka semakin terampil. Supaya mudah menulis harus sering membaca. Kalau lagi mentok ide, pergi ke toko buku atau buka buku-buku di lemari dan bacalah. Pasti akan ada ide baru!”

                Talkshow memasuki sesi Tanya jawab. Peserta baik pelajar dan mahasiswa mengemukakan pertanyaannya. Dan ada satu penanya yang beruntung mendapatkan buku 99 Cahaya di Langit Eropa langsung dari tangan mas Rangga.

                Sesi kemudian ditutup dengan closing statement dari mas momod, sayang saya tidak berada di ruangan saat itu. Kemudian acara ditutup yang sekaligus menandai berakhirnya rangkaian acara Bulan Menulis #2 dengan penampilan solo dari salah satu ikhwan Smart, Bufe, membawakan lagu Akhirnya yang dipopulerkan oleh Gigi.

                Demikian yang bisa saya laporkan mengenai acara puncak kemarin ahad. AKhir kata, selaku ketua panitia saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu. Seluruh Fighters yang telah banting tulang peras keringat. Terima kasih atas kerja keras, kerja ikhlas, kerja cerdas dan kerja tuntas antum semua. Semoga apa yang kita lakukan bersama ini barokah dan bernilai ibadah. Ayooo kita segera bikin event selanjutnya…..


0 komentar:

Posting Komentar