Kehilangan

Kamis, 09 Februari 2012 | yulianapuspitasari
di 00.19 |

Well, malam ini rasanya nano nano..
Antara sedih dan senang.

Sedih, aku kehilangan sebuah barang yang baru beberapa waktu lalu aku beli dengan uangku sendiri.

lebih sedihnya lagi, hilang atas kecerobohan adikku, dan juga kecerobohanku.

Sudahlah, tak perlu dipersalahkan.

Namun jelas, sedih.

Mengingat bagaimana aku memperjuangkan memilikinya.

Dan sedih, betapa sepelenya, ternyata bisa hilang juga,

astaghfirullah

Hamba mohon ampun pada-MU ya Rabb...

Senang?

Untung hanya bagian kecil yang hilang.

Masih bisa pinjam teman yang lain.

Masih bisa beli penggantinya.

Insya Allah ada yang jual.

Atau ada alternatif penggantinya.

Atau lebih dari itu semua, 

aku memahami.

Mungkin ada bagian dari yg aku miliki itu, yg masih ada hak milik orang lain,

atau ada bagian yang belum barokah

sehingga kehilangan ini adalah salah satu cara Allah "membersihkan" barangku itu dari yang bukan hakku dan dari yg belum barokah.

Aku merasa demikian.

Sungguh,

indah cara Allah mengingatkan.

Meskipun ada bagian sedihnya.

Tapi, mengingat bagian ini, ada rasa ploooong dan ringan dalam hati.

bahwa semua terjadi atas izin Allah.

Atas kehendak dan kekuasaan Allah, barang yang tak sampai keluar rumah bisa hilang tanpa jejak dalam rumah.

Atas kehendak dan pertolongan Allah pula barang itu mungkin besok, lusa atau lusanya lagi akan ketemu.
Sungguh, percaya saja bahwa ini semua atas izin Allah.

Dan tiada daya dan upaya kecuali KekuatanNYA

Alhamdulillah wa astaghfirullah :((

Semoga hamba tidak termasuk kaum yang tidak berpikir dan tidak mengambil pelajaran.

Hamba berlindung dari sifat takabur dan kerasnya hati.. Ampuuuuuunnnn ya Allah :(

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" " (Al Baqarah 155-156)