• Satu saja !

    Allah swt memberi kita 1 saja mulut. Bukan dua, tiga atau empat.
    Boleh jadi, karena memang dari mulut ini, sumber keburukan bisa terjadi.

    "(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. " (An Nur 15)

    Allah memberi kita 1 mulut saja. Bukan dua, tiga atau empat.
    Allah memberi kita 2 telinga. Bukan satu.
    Adil bukan?
    Karena Allah memerintahkan kita untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.

    "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Al A'raaf 179)

    Namun, diluar segala hitung-hitungan. Yang satu, dua, tiga atau empat.
    Allah meminta kita untuk mensinergiskan semuanya, Komunikasi namanya.
    Ketika telinga mendengar, mulut menyampaikan sesuai apa yang didengar.
    Ketika mulut menyampaikan, hati meniatkannya dengan benar.
    Agar apa yang diucapkan juga dilakukan dengan khidmat.

    Komunikasi. Ringan. Namun sulit.
    Bagaimana kini kita lebih banyak egois. Lebih banyak bicara. Mulutnya satu. Tapi suaranya seolah bermulut tiga. Disini banyak omong. Disana banyak cakap.
    Mendengar sesekali saja. Alhamdulillah jika mendengarnya tidak sambil lalu.
    Tanpa bekas.
    Na'udzubillah...

    Yuk mari lebih banyak mendengar..
    Mengamati..
    Merasakan..
    Memahami.
    Barulah berbicara..
    Bukankah kata pepatah, diam adalah emas?
    Itu tandanya, sedikit berbicara dan banyak mendengar, merasa, mengamati jauh lebih baik?
    Tahu kapan waktunya untuk berbicara itu jauh lebih baik, kawan :)

0 komentar:

Posting Komentar