• orang terkenal

    Suatu hari nanti, aku akan jadi orang terkenal.
    Tentu terkenal dalam hal kebaikan, bukan dalam hal keburukan.
    Kenapa?
    Karena kalau sudah jadi orang terkenal, aku bisa bikin jadwal ketemuan sesuka hati dan sesempat diri.
    Terkesan egois sih,
    namun ya itulah sebuah kewenangan yang menyertai
    hanya bagi mereka yang terkenal.
    Lebih lebih "orang terkenal yang penting"
    rutinitas yang membelenggu membuat orang penting hanya menyisakan sedikit waktu.
    Bagi civitas lain diluar rutinitasnya yang ingin bertemu.

    Selama belum jadi orang terkenal.
    sekarang mengumpulkan pengalaman bertemu dengan orang-orang terkenal dulu.
    Mulai dari sekretaris dukuh untuk minta surat keterangan warga hingga ketemu pejabat ekselon dan anggota DPR.
    Menyenangkan memang.
    Bertemu orang yang punya waktu sedikit diluar rutinitasnya memang  memberi kesan berbeda dibanding bertemu dengan orang "biasa" yang memang lebih punya banyak waktu luang
    Kadang jadi berpikir keras, bagaimana ya orang itu mengatur jadwal hidupnya?
    Kan waktu yang kita punya jauh lebih sedikit dibanding seluruh amanah yang harus kita tunaikan.
    mungkin mereka mengamalkan apa yang Allah katakan dalam surah Al Insyirah ayat 7 "Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain"
    hmm luar biasa ya

    Well, sebelum jadi orang terkenal, harus belajar dulu time management.
    Juga tentang fiqh prioritas.
    Pengalaman janjian sama orang terkenal beberapa kali harus batal karena si empunya ada agenda lain yang lebih diprioritaskan.
    alhasil kadang menggerutu juga.
    nah biar besok gak bikin orang menggerutu kudu wajib paham fiqh prioritas dan juga komunikasi interpersonal. Biar bisa menyampaikan maksud pembatalan janji dengan kalimat yang melegakan dan tidak bikin menggerutu :)

0 komentar:

Posting Komentar