Tadi
sore seorang teman memutar sebuah cuplikan iklan keren dari Tiongkok. Mirip
dengan cuplikan iklan keren lain yang sempat ngetrend di fesbuk. Tentang
perjuangan seorang ayah memenuhi cintanya pada sang anak. Selalu sukses membuat
air mata menetes dan keingat ayah di rumah. Ayah yang tentu juga ingin
memberikan sebaik-baiknya cinta pada anak gadisnya ini.
Meskipun
demikian, seringkali merasa aku tak benar-benar “dekat” dengan ayahku seperti
adik perempuanku “dekat” dengan ayahku. Ayahku pun tak benar-benar pernah
menyatakan sayangnya melalui susunan kalimat yang indah. Biasanya lewat sederet
nasihat panjang ketika sungkem Idul Fitri, bahasanya biasa, kalimatnya biasa,
namun itu sungguh tulus dari hati terdalam. Mengapa? Karena sampai juga tepat
di hatiku. Selain itu, lebih seringnya obrolan biasa, nasihat biasa, omelan
biasa, tak ada kata-kata romantis pada anak gadisnya ini. Mungkin karena ayahku
seorang pedagang biasa, bukan pujangga ataupun musisi apalagi raja gombal.
Sehingga semua terlontar biasa saja. Hanya saja, jangan dikira sikapnya biasa
saja. Dalam jarangnya beliau mengutarakan sayangnya secara langsung, seluruh
sikapnya telah mengatakannya dengan sempurna.
Lirik
lagu berikut aku rasa paling tepat untuk mengungkapkannya, betapa dalam
diamnya, sebenarnya beliau berkata
banyak melalui sikapnya.
"When
You Say Nothing At All"
(By
Ronan Keating)
It's
amazing how you can speak right to my heart
Without
saying a word, you can light up the dark
Try
as I may, I could never explain
What
I hear when you don't say a thing
The
smile on your face lets me know that you need me
There's
a truth in your eyes saying you'll never leave me
The
touch of your hand says you'll catch me whenever I fall
You
say it best,
When
you say nothing at all
All
day long I can hear people talking out loud
But
when you hold me near you drown out the crowd
Try
as they may they could never define
What's
been said between your heart and mine
You say it best, when you say nothing at all
Allan
dan Barbara Pease dalam buku Why Men Don’t Listen dan Women Can’t Read Maps
mengungkapkan bahwa laki-laki memiliki masalah komunikasi yang serius
dibandingkan para perempuan. Laki-laki
cenderung kesulitan mengatakan perasaannya dengan tepat, sehingga biasanya
(yang tertulis dalam buku), seorang laki-laki akan membeli kartu ucapan yang
sudah ada tulisannya sehingga tak perlu repot-repot menyusun kalimat indah
dalam kartu ucapannya. Sehingga, menurutku memang wajar apabila seorang ayah
jarang sekali mengucapkan langsung kalimat-kalimat romantis kepada anaknya
sebagai bentuk sayangnya. Karena, sekali lagi, lewat sikapnya, sudah mampu
mewakili semua kata dengan sempurna.
Ya
Allah, berilah beliau hati yang senantiasa ikhlas dan kuat menerimaku sebagai amanahMu
Berilah beliau dada yang lapang, sehingga beliau sabar dalam mendidikku, titipan dari Mu
Berilah beliau umur yang berkah, sehinga tiap detik waktunya tak sia-sia di hadapanMu
Berilah beliau dada yang lapang, sehingga beliau sabar dalam mendidikku, titipan dari Mu
Berilah beliau umur yang berkah, sehinga tiap detik waktunya tak sia-sia di hadapanMu
Ya
Allah. Jadikanlah aku anak yang sholih, sehingga aku dapat menjadi pembuka
gerbang surga untuk mereka. Ya Allah. Lindungilah orang-orang yang kucintai dan
mencintaiku dengan cintaMu.
“Ya
Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang
mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." (Ibrahim 41)
"…Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil." (Al Israa’ 24)
Aamiin
J
repost, Agustus 2011
0 komentar: